Thursday, April 2, 2009

Senja

Melihat senja seperti apa yang kulihat sekarang, mungkin ini senja yang dilihat Seno Gumira Ajidarma ketika ia menulis "Sepotong Senja Untuk Pacarku". Jika bisa, akan kupotong satu ujung senja ini, penuh dengan semburat cahaya matahari berwarna merah, oranye dan kuning. Namun, untuk siapa kuberikan senja itu?

Kupegang dan kusimpan sendiri? Atau kujual? Pasti akan dapat keuntungan yang besar. Kuberikan pada keluargaku? Untuk apa?Jika dipajang di rumah, akan terlalu terang. Bisa jadi seisi rumah tak bisa tidur karena terlalu terang di malam hari. Senja dengan warna yang bercampur aduk dalam latar belakang langit yang terkadang biru.

Aku menikmati udara senja yang semakin dingin di sebuah bangku taman, kutatap matahari yang semakin turun dan warna senja yang mulai ditelan hitamnya malam. Betapa singkatnya senja, betapa indahnya. Senja sudah berakhir kini waktunya untuk pulang.

From: My Notes on FB, December 2nd 2008